Tuesday, February 11, 2014

Harry Osborn as The New Goblin - Figure Skala 1/6 dari Hot Toys

Konon banyak dari fans Spider-Man yang beranggapan bahwa karakter New Goblin dalam film Spider-Man 3 tidak seharusnya ada; bisa dibilang hukumnya adalah mubah. Meskipun begitu menurut saya kehadirannya dalam film tersebut membuat konklusi trilogi ini menjadi lebih seru dan lebih menjelaskan posisi Harry Osborn sebagai sahabat Peter Parker dibanding hanya menampilkan pertarungan (yang sangat sengit dan cukup melelahkan untuk ditonton di bioskop) melawan Sandman dan Venom.


Harry Osborn sebagai New Goblin
Spider-Man 3
Namun ada beberapa hal yang menjadikan tokoh Harry Osborn sebagai New Goblin menjadi karakter favorit saya dalam trilogi ini khususnya di film terakhir; diantaranya adalah karena tokoh ini diperankan oleh James Franco (salah satu aktor favorit saya), dengan karakter yang diperankannya yang berubah drastis dari film pertama hingga film terakhir, dan juga karena desain kostum New Goblin-nya yang keren.



Kalau saja Harry bisa lebih cepat menyadari kesalahan ayahnya (Norman Osborn, Green Goblin yang asli) dan Peter sebagai sahabatnya bisa membuka rahasianya lebih awal, tidak melepas kemungkinan mereka bisa menjadi Dinamic Duo yang populer dari Marvel Universe, setidaknya dalam film Spider-Man.

Sculpt Wajah


Sculpt wajah James Franco sebagai Harry Osborn di figure skala 1/6 ini memiliki tingkat kemiripan dengan detail yang sungguh luar biasa, ditambah lagi dengan ekspresi dan gesturnya membuat figure ini tampak lebih hidup. Dalam hal kemiripan wajah, produk Hot Toys bisa dikatakan adalah salah satu yang terbaik selain Enterbay.


Wajah figur 1/6 James Franco sebagai Harry Osborn dari beberapa sudut.

Siapapun yang melihatnya pasti langsung mengenali wajah James Franco, meski di sini terlihat lebih berisi.

Kostum & Aksesoris


Dengan tinggi kira-kira 30 cm, figure ini dilengkapi dengan kostum dan banyak aksesoris sesuai seperti yang ada di film. Selain kepala dengan ekspresi wajah yang khas, figure ini juga menyertakan alternatif kepala dengan topeng New Goblin lengkap dengan kaca pelindungnya.

Dilengkapi senjata pisau dengan beberapa ukuran
pumpkin bomb yang belum diaktifkan.

Dengan topeng New Goblin untuk combat mode.
Dalam hal persenjataan, New Goblin memiliki sebilah pisau pendek yang disimpan di holster kaki kanan dan sebilah lagi dengan ukuran yang lebih panjang yang disimpan di holster punggung dengan alternatif pisau yang dipanjangkan menjadi pedang. Selain itu juga pada tangan terdapat arm spikes dengan alternatif pilihan normal mode dan combat mode yang bisa diatur lekukannya. Senjata lainnya adalah pumpkin bomb dengan alternatif yang belum dan sudah diaktifkan.


Aksesoris di punggung yang sangat detail
dilengkapi dengan harness & holster untuk pisau.
Kelengkapan senjatanya; tiga bilah pisau/pedang dengan berbagai ukuran,
dan dua alternatif pumpkin bomb.


Apa jadinya bila New Goblin tanpa glider-nya? Mungkin dia harus naik angkot beberapa kali untuk mengejar Spider-Man. Jadi glider ini merupakan benda penting yang benar-benar tidak boleh dilupakan. Glider milik New Goblin yang muncul dalam film (atau disebut juga dengan sky-stick) tidak menyerupai glider yang digunakan ayahnya sebagai Green Goblin, glider ini lebih menyerupai snow-board yang bisa terbang dengan peralatan canggih. Pastinya pada figure skala 1/6 ini juga memiliki kemiripan dengan bentuk aslinya dalam film dan dilengkapi dengan lampu pada beberapa bagian tertentu.

Kekurangan aksesoris pada figure ini menurut pendapat saya hanya pada ketiadaannya alternatif kepala Harry Osborn dengan wajah yang rusak akibat terkena ledakan pumpkin bomb ketika bertarung melawan Spider-Man Venom


New Goblin dengan combat mode dan glider-nya,
dilengkapi dengan stand base.

Artikulasi

Figure ini memiliki banyak artikulasi yang memungkinkan untuk ditampilkan dalam beberapa pose, namun kadang terbatas oleh kostumnya sehingga tidak bisa terlalu ekstrim. Namun yang sangat disayangkan adalah tidak disertakannya artikulasi pada bagian pergelangan kaki sehingga terbatasnya pose ketika menaiki glider.


*************************************

Secara keseluruhan figure ini sangat memuaskan, dan ke depannya saya berencana untuk mengkoleksi Black Suit version Spider-Man dari Hot Toys untuk menemani New Goblin. Kostum beserta aksesorisnya yang detail sesuai seperti yang ada di film juga dapat membantu untuk membuat replikanya untuk dijadikan cosplay.


-po

Thursday, February 6, 2014

Koleksi Pribadi Action Figure Skala 1/6 Produksi Hot Toys

Ketika pertama kali membeli action figure produksi Hot Toys sebenarnya hanya mencoba-coba tanpa terpikirkan untuk mengkoleksinya, tapi seperti sebuah virus yang pelan-pelan menjangkit namun pasti, kini tak terasa sudah lima varian action figure dari Hot Toys yang masuk gudang koleksi pribadi.




Hot Toys (Limited) merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong yang merancang, mengembangkan, dan memproduksi koleksi mainan yang merupakan barang merchandise berlisensi dari berbagai judul film, game konsol, komik, atau franchise dari jagat hiburan lainnya. Didirikan pada tahun 2000, Hot Toys awalnya memfokuskan diri pada produksi action figure tokoh militer pasukan khusus sebelum transisi ke produksi tokoh-tokoh nyata maupun fiktif dengan kualitas hi-end. Dengan skala hi-end 1:6, rata-rata action figure produksi Hot Toys memiliki tinggi sekitar 12 inci atau 30 cm. Selain Hot Toys, masih ada beberapa rumah produksi lain yang memproduksi action figure dengan skala 1:6 seperti Sideshow Collectibles, Enterbay, Kit Bash dan lain-lain. Mungkin suatu saat nanti saya akan mencoba mengkoleksi action figure dari pabrikan yang lain.



Action Figure Hot Toys yang pertama kali yang saya koleksi adalah Iron Man Mark IV dari film Iron Man 2 yang dibintangi Rober Downey Jr.. Kondisi barangnya sendiri adalah barang bekas koleksi yang sudah tidak lengkap lagi parts-nya. Setelah itu saya mulai membeli kondisi baru mulai dari New Goblin (Spiderman 3), Loki (Avengers), Storm Shadow (G.I. Joe: Retaliation) hingga Black Widow (Avengers). Kata hati saya mengatakan bahwa koleksi saya tidak akan berhenti di situ.

Iron Man  Mark IV from Iron Man 2
(Robert Downey Jr.)

Harry Osborn is The New Goblin from Spiderman 3
(James Franco)

Loki Laufeyson from The Avengers
(Tom Hiddleston)

Storm Shadow from G.I. Joe: Retaliation
(Lee Byung Hun)

Black Widow from The Avengers
(Scarlett Johansson)

Storm Shadow was like,
"Hey Natasha, I was going to tell you about my sharp katana sword joke... but it's too long."
And Natasha was like,
"Well yeah... I was going to tell you about my pussy joke too... but you won't get it."

Di lain kesempatan saya akan mengulas satu-persatu dari koleksi Hot Toys saya, untuk sementara ini hanya bisa berbagi foto-foto hasil jepretan saya sendiri. Beberapa figur Hot Toys yang sudah masuk radar saya untuk koleksi selanjutnya adalah Superman-nya Christopher Reeves dan Hans Landa (Ingluorious Basterds). Mungkin juga akan mulai melebarkan sayap ke figur pabrikan Enterbay.


-po

Wednesday, February 5, 2014

Versi bootleg dari Bandai MPL97S Python Cloth Gear System

MPL97S Python versi bootleg adalah mainan seri Patlabor yang pertama kali saya miliki. Saya membelinya ketika masih SMP seharga Rp.8000,-.

MPL97S Python muncul dalam manga dan anime Patlabor karya Masami Yuki sebagai Labor bagian dari SVU 1 (Special Vehicle Unit 1) dari Tokyo Metro Police DepartmentMPL adalah singkatan dari Main Police Labor, sedangkan 97S adalah tahun diluncurkannya yaitu tahun 1997.

MPL97S Python - tampak depan
Diceritakan bahwa Python adalah salah satu Labor Patroli Polisi dengan teknologi lama, sehingga hanya muncul di awal-awal kisah Patlabor dan hanya menjadi cameo di beberapa episode-episode selanjutnya karena dijadikan back-up unit di belakang SVU 2 yang mengusung AV-98 Ingram dengan teknologi yang lebih modern. Labor Python cukup lama digunakan oleh SVU 1 hingga akhirnya diganti oleh AV-0 Peacemaker (final upgrade dari prototype Zero) yang meski memiliki teknologi lebih canggih dari Ingram, namun banyak memiliki kelemahan sebagai sebuah Patrol Labor sehingga dianggap sebagai produk gagal. Setelah itu Python kembali ditugaskan hingga akhirnya di beberapa episode terakhir labor ini diganti oleh AV-02 Variant, yang juga menandakan berakhirnya era AV-98 Ingram karena dijadikan bahan penelitian untuk pengembangan teknologi Patrol Labor selanjutnya.


Berikut spesifikasi lengkap dari MPL97S Python.

Unit type: Law Enforcement Anti-Labor Crime Patrol Labor
Manufacturer: Manabe Heavy Industries
Commencement of sales: November 1997
Height: 7.80 metres
Width: 4.60 metres
Standard weight: 7.25 tons
Full equipment weight: 7.85 tons
Maximum weight lifting capacity: 2.60 tons
Armour materials: High Tension Steel
Standard equipment: Stun Stick x 1, Large Shield x 1
Optional equipment: Various
Minimum revolving radius: 5.90 metres
Appearances in anime: TV Series

MPL97S Python - tampak samping
MPL97S Python - tampak belakang

Python dilengkapi persenjataan tongkat baton berisi daya listrik kejut yang berfungsi untuk me-nonaktif-kan labor lawan, juga dilengkapi tameng besar untuk melindungi diri dari serangan-serangan. Pada bagian kepala dilengkapi pelindung yang digunakan dalam combat mode untuk melindungi visor-nya.


Kiri: normal mode
Kanan: combat mode
Mainan Python yang saya miliki sudah banyak hilang kelengkapannya, yang tersisa tinggal yang melekat pada die-cast endoskeleton-nya dengan beberapa bagian yang rusak dan terlepas. Sambungan engsel-engselnya juga sudah banyak yang longgar sehingga saya memutuskan untuk mematikan engsel-engselnya menggunakan lem super.

Dari sepengetahuan saya, yang membedakan versi bootleg dengan yang orisinil diantaranya adalah
  1. Endoskeleton; saya membandingkannya dengan endoskeleton Cloth Gear System versi orisinil AV-98 Ingram dari Bandai, secara bentuk sedikit banyak memang menyerupai namun versi orisinil memiliki ukuran beban yang lebih berat.
  2. Warna plastik; versi bootleg memiliki warna palstik yang belang-bentong pada warna birunya, serta emblem Tokto Metro Police berwarna putih yang seharusnya berwarna emas pada versi orisinil.
  3. Kualitas cetakan plastik & kepresisian; Cloth Gear System ini sebenarnya merupakan semi model kit yang dirakitkan pada die-cast endoskeleton yang sudah tersedia, kualitas cetakan plastik pada versi bootleg jauh sangat rendah dibandingkan dengan yang versi ori dan hal ini berpengaruh pada kepresisian ketika merakitnya; alasan inilah yang membuat saya memutuskan untuk mematikan rakitannya dengan menggunakan lem.
Untuk bagian artikulasi, kedua versi memiliki masalah yang sama; keterbatasan gerak dan mudah longgar. Meski memiliki titik artikualsi yang banyak, mainan ini tetap bergerak dengan sangat terbatas. Setiap engselnya disambung menggunakan baut/sekrup yang mudah sekali longgar bila kita digerak-gerakkan, sehingga harus sering lepas-pasang untuk mengencangkan kembali baut engselnya.

Meski hanya mberupa versi bootleg, bagi saya mainan Python ini sangat bersejarah dalam membuka jalan saya sebagai kolektor mainan dan sampai saat ini belum terpikir untuk menggantinya dengan yang versi ori meski banyak ditemui yg menjualnya di internet.


-po

Bagaimana Semua Ini Bermula

Sejak kecil saya sangat menyukai mainan terutama robot-robotan dan karakter superhero. Sebagai anak kecil yang tumbuh di zaman tahun 80-an dan 90-an, saya banyak disuguhi film-film kartun seperti Patlabor, Macross (Robotech), Transformers, Dragon Ball dan lain-lain. Begitu juga dengan komik-komik & film-film superhero baik itu DC maupun Marvel ataupun manga-manga dari negeri Sakura. Dari semua anime yang ada, Patlabor dan Dragon Ball adalah dua anime yang paling saya suka.

Tentunya selain sudah menikmati film-film tersebut saya juga ingin memiliki koleksi franchise-nya yang kebanyakan adalah berupa mainan. Namun dikarenakan beberapa kendala dan keterbatasan semasa kecil, saya belum dapat mengkoleksi mainan-mainan tersebut meskipun orang tua saya juga tetap membelikan mainan yang lain. Barulah ketika menginjak masa SMP saya mulai bisa belajar menabung untuk membeli sendiri mainan yang saya sukai.

Saya masih ingat mainan Patlabor pertama yang saya beli adalah versi bootleg (bukan orisinil) dari Cloth Gear System MPL97S Python seharga Rp.8000,-. Pada masa itu harga tersebut sudah termasuk mahal untuk sebuah mainan dan saat itu di Cirebon (tempat saya tinggal saat kecil) adalah kota yang sangat terbatas dalam hal fasilitas hiburannya terutama toko-toko mainan semacam ini sehingga ketika saya hanya berhasil menemukan mainan versi bootleg pun tidak akan saya sia-siakan. Sampai saat ini mainan tersebut masih saya simpan meski kondisinya sudah tidak sebagus dulu.

MPL97S Python (mecha biru-putih)

Hingga saat ini saya sudah berhasil mengkoleksi banyak varian mainan figure mecha dari seri Patlabor, mulai dari skala kecil hingga skala yang besar. Kebanyakan dari mainan ini saya peroleh setelah saya bekerja di Bandung hingga pindah ke Brunei seperti sekarang ini.

Beberapa koleksi figure mecha Ingram dari seri Patlabor.

Selain Patlabor, saya juga banyak mengkoleksi mainan figure-figure yang lain yang berasal dari bermacam-macam kartun, anime maupun film, dari yang jadul hingga yang terbaru, dari minifigure yang kecil nan sederhana hingga mainan action figure berkualitas hi-end produksi dari Hot Toys. Semuanya akan saya tampilkan dalam ulasan yang dilengkapi dengan foto-foto yang menarik.

Banyak dari pihak keluarga, teman-teman dan rekan kerja yang bertanya pada saya kenapa di usia yang bisa dibilang sudah lewat masanya masih juga mengkoleksi mainan. Jawaban saya selalu sama; selain karena saya memang sangat menyukai mainan, juga karena dengan profesi yang saya jalani saat ini saya bisa terus mempertahankan kreatifitas dengan berimajinasi melalui koleksi mainan yang saya miliki.

Kini dengan semakin banyaknya koleksi pribadi yang dimiliki, saya rasa sudah saatnya untuk berbagi kesenangan dengan sesama kolektor mainan lainnya melalui ulasan-ulasan artikel di blog ini.


-po